Minggu, 05 Februari 2017

Mitsubishi Harap Penjualan Truk Bisa Rebound Tahun Ini

Seperti halnya roda empat dan roda dua, penjualan truk masih mengalami penurunan. Hal ini diakui oleh si raja truk, Mitsubishi.

 Mitsubishi Harap Penjualan Truk Bisa Rebound Tahun Ini

Mitsubishi mengakui penjualan truk saat ini masih jatuh hingga 18 persen dibandingkan tahun lalu.

"Mengenai data, secara total dibandingkan tahun lalu ada penurunan 18 persen (periode Januari-September 2016). Tahun lalu mencapai 23 ribuan, ini cukup besar (penjualan tahun 2016)," ujar Deputy Group Head of Field Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Doni Maksudi di Jakarta.

"Tahun ini kami harapkan penjualan Mitsubishi Colt Diesel, masih sama seperti tahun lalu. Mudah-mudahan kita bisa mengejar hingga akhir tahun, mudah-mudahan bisa sama (angka penjualannya seperti tahun lalu-Red) dalam 2 bulan ini," ujarnya.

Meski demikian, kembali bergairahnya industri batubara dan perkebunan saat ini. Juga akan menambah gairah penjualan truk dan membuat target penjualan truk Mitsubishi meningkat.

"Memang agak berat sih, tapi kalau melihat dari trend-nya, seperti industri perkebunan yang meningkat. Penjualan saat ini mungkin bisa sama seperti tahun lalu. Kalau batubara siklusnya dari 55 dolar naik jadi 75 dolar, naik lagi 90 dolar. Terlebih China tidak menjual batubara tapi mereka butuh, kita harapkan mereka terus butuh. Sehingga konsumen kami melakukan penggantian unit untuk tetap bisa beroperasi," imbuh Direktur PT Srikandi Diamond Motors, Osman Arifin yang mendampingi Doni.

"Akan tetapi untuk industri tambang batubara, penggantian unit ini akan terjadi pada perusahaan yang sudah kuat. Kalau perusahaan baru itu butuh waktu. Tapi mudah-mudahan ekonomi kita bagus, kalau ekonomi kita bagus maka penjualan mobil kita akan bagus," tambah Osman.

Doni Maksudi kembali berharap 2016 menjadi titik balik, sehingga penjualan di 2017 bisa terbang tinggi.

"Kita masih meraba-raba untuk tahun depan. Tahun ini katanya akan reborn, ini yang kami harapkan. Ternyata masih turun, namun penjualan baru meningkat di semester ke-3. Mudah-mudahan reborn tahun ini," kata Doni.

Selain itu berbagai kebijakan pemerintah seperti penurunan BI Rate, dan Tax Amnesty diharapkan bisa ikut menggairahkan penjualan kendaraan niaga.

"Suku bunga turun hingga 4,75 persen, pengaruhnya untuk 2017? Ditahun ini BI Rate turun terus, di pasar belum terasa. Karena masih banyak yang menahan di dunia perbankan, mereka masih wait and see. Selain itu Tahun depan dibawah 1 dijit bunga-nya. Tapi perbankan masih wait and see, kalau sudah aman akan luar biasa," tambah Osman.

Osman menuturkan meski pasar masih melemah, pihaknya akan tetap ekspansif mendirikan diler. Total ada 10 diler baru setiap tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar