Selasa, 15 November 2016

Pengguna Mazda Senang Mobilnya Kini Diurus Eurokars

Pengalihan bisnis distribusi dan suku cadang Mazda dari Mazda Motor Indonesia ke Eurokars Motor Indonesia (EMI) tidak membuat konsumen khawatir. Bahkan ada yang merasa senang. Apa sebabnya?

Pengguna Mazda Senang Mobilnya Kini Diurus Eurokars

"Banyak juga konsumen yang senang bergabung ke Eurokars, karena mereka (Eurokars) biasanya menghandle brand premium. Jadi semestinya pelayanan konsumen menjadi lebih, dan mereka lebih terangkat karena disejajarkan dengan brand premium," ujar Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI), Astrid Ariani Wijana kepada detikOto.

Eurokars memang bukanlah perusahaan baru di Indonesia. Meski pusat Eurokars berdiri di Singapura. Eurokars Indonesia, ikut mendistribusikan berbagai brand premium di Indonesia. Sebut saja seperti Porsche dan Rolls-Royce.

"Dasarnya Eurokars bukan perusahaan baru, kapasitas mereka menjadi distributor Mazda sudah baik di Singapura, mereka juga punya diler di Australia. Secara group sendiri, Eurokars sudah memiliki diler Mazda yang sudah berjalan di Indonesia. Jadi mereka bukan wajah baru untuk Mazda, untuk alasan lainnya tanyakan langsung ke Eurokars," ujar Astrid.

Eurokars saat ini memiliki 5 diler Mazda di Indonesia, dari 5 diler itu 1 ada di Surabaya.

Keputusan pengalihan bisnis dirasa tepat dengan kondisi Mazda saat ini. Astrid kembali menegaskan hal ini bukan karena penjualan mobil yang turun. Tetapi justru untuk memaksimalkan potensi merek Mazda di tanah air.

"Jadi bukan karena perekonomian kita. Kalau nyerah mending cabut aja," ujar Astrid.

"Kalau saya melihat sendiri, kami membutuhkan perubahan untuk menyesuaikan situasi saat ini. Apa yang dilakukan koorporasi saat ini, untuk meningkatkan brand-nya (Mazda-Red). Mana ada sih yang mau brand-nya jadi jelek, prinsipnya koorporasi ini ialah dilakukan demi keberlangsungan brand itu sendiri," kata Astrid.

Selain itu pengalihan juga dilakukan untuk memperkuat manajemen lokal Mazda sehingga bisa bekerja lebih cepat. "Tentunya mereka lebih tahu konsumen yang ada di Indonesia, ekspetasi konsumen dan lainnya. Dan bisa memberikan strategi atau langkah-langkah lebih cepat efisien dan memenuhi kemauan konsumen," tambah Astrid.

Apalagi Mazda Motor Indonesia sejak berkiprah pada 2006 lalu, sudah mulai berhasil menghilangkan citra negatif soal mobil Mazda. Jadi dia merasa konsumen tidak perlu khawatir.

"Konsumen tidak perlu khawatir, komitmen yang diberikan Mazda tidak berubah, support yang sama dalam MMI akan tetap ada juga di EMI. Saya tidak melihat konsumen menjadi bingung atau bimbang karena distribusi tetap jalan terus, warranty tidak ada efek, jadi konsumen mana yang khawatir," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar